Saturday 8 November 2014

IRADAH DALAM ISLAM

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pendidikan Islam dimaksudkan sebagai upaya mengembangkan menjadi muslim yang berkompeten melaksanakan ajaran Islam. Sempit dan luasnya pertanyaan apa yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakan dengan cara demikian dan tidak dengan cara yang lain, sangat berkaitan dengan sempit dan luasnya wawasan tentang manusia dan pendidikan tersebut.menurut islam, jati diri manusia itu terletak pada fungsinya dalam arti melaksanakan Islam pada seluruh kepribadiannya.Hal ini tidak bisa lain, harus dilihat dari dua perspektif, yaitu perspektif subjek didik dan perspektif pendidik (guru). Dalam arti subjek didik harus punya potensi untuk Islam yaitu jadi muslim dan pendidik harus muslim terlebih dahulu sebelum melaksanakan upaya mengembangkan keislaman subjek didik. sebagai abdullah (hamba Allah).

B. Rumusan masalah
      1. Apakah yang di maksud dengan iradah?
      2. Apakah fungsi dan tujuan iradah dalam islam?               

C.   Tujuan Penulisan
       1. Kita dapat mengetahui apa itu iradah
       2. Kita dapat mengetahui fungsih dan tujuan iradah

Masjid Nabawi - Islam mula berkembang di sini
BAB II: PEMBAHASAN


A. Pengertian Iradah dalam Islam
Iradah adalah keinginan individu terhadap tujuan-tujuan tertentu. Iradah ini juga suatu hal yang membedakan manusia dengan hewan. Atas dasar ini, maka Pendidikan Islam memusatkan perhatiannya kepada pembentukan individu Muslim agar melakukan amal sholeh dalam dirinya, yaitu dengan mengembangkan kemampuan akal sampai ketingkat kematangan dan keahlian baik dalam bidang agama, sosial maupun kauni. Dalam kalimat yang lebih tergas, tujuan utama Pendidikan Islam adalah menciptakan muslim yang shaleh.Dengan kata lain ilmu dengan amal haruslah seiring. Ilmu tanpa amal maupun amal tanpa ilmu adalah kesia-siaan. Kemudian tempat yang tepat adalah kedudukan dan kondisinya dalam kehidupan sehubungan dengan dirinya, keluarga, kelompok, komunitas dan masyarakatnya, maksudnya dalam mengaktualisasikan dirinya harus berdasarkan kriteria Al-Quran tentang ilmu, akal, dan kebaikan (ihsan) yang selanjutnya mesti bertindak sesuai dengan ilmu pengetahuan secara positif, dipujikan serta terpuji.Dengan demikian dia akan tahu jati dirinya dengan benar, tahu "dari mana dia, sedang dimana dia, dan mau kemana dia kelak". Jika ia tahu jati dirinya, maka ia akan selalu ingat dan sadar serta mampu dalam memposisikan dirinya, baik terhadap sesama makhluk, dan yang terlebih lagi kepada Allah SWT. Ketiga realita yaitu, manusia, alam, dan Tuhan diakui keberadaannya, dengan Tuhan sebagai sumber dari segalanya (alam dan manusia).

B. Fungsi Iradah dalam Islam
Menurut  Islam, jati diri manusia itu terletak pada fungsinya sebagai abdullah (hamba Allah). Hal ini sejalan dengan pandangan Somad (1981), pendidikan Islam adalah pembentukan individu menjadi bercorak diri berderajat tertinggi menurut ukuran Allah.Dengan kata lain pendidikan Islam adalah suatu upaya mengembangkan subjek didik menjadi abdullah dalam arti melaksanakan Islam pada seluruh kepribadiannya. Hal ini tidak bisa lain, harus dilihat dari dua perspektif, yaitu perspektif subjek didik dan perspektif pendidik (guru). Dalam arti subjek didik harus punya potensi untuk Islam (lihat Q.S. 30: 30) yaitu jadi muslim dan pendidik (guru) harus muslim terlebih dahulu (paling tidak ia melaksanakan ajaran Islam) sebelum melaksanakan upaya mengembangkan keislaman subjek didik.

C. Tujuan Iradah dalam IslamTujuan utama pendidikan dalam Islam adalah mencari ridha Allah swt. Dengan pendidikan, diharapkan akan lahir individu-indidivu yang baik, bermoral, berkualitas, sehingga bermanfaat kepada dirinya, keluarganya, masyarakatnya, negaranya dan ummat manusia secara keseluruhan. Disebabkan manusia merupakan fokus utama pendidikan, maka seyogianyalah institusi-institusi  pendidikan memfokuskan kepada substansi kemanusiaan, membuat sistem yang mendukung kepada terbentuknya manusia yang baik, yang menjadi tujuan utama dalam pendidikan. Oleh sebab itu juga, ilmu pengetahuan yang diajarkan dalam institusi pendidikan  seyogianya dibangun di atas Wahyu yang membimbing kehidupan manusia. Kurikulum yang ada perlu mencerminkan memiliki integritas ilmu dan amal, fikr dan zikr, akal dan hati. Pandangan hidup Islam perlu menjadi paradigma anak didik dalam memandang kehidupan


BAB III : P E N U T U P

B.   Kesimpulan
Adapun kesimpulannya, Iradah merupakan keinginan individu terhadap tujuan-tujuan tertentu. Iradah ini juga suatu hal yang membedakan manusia dengan hewan. Atas dasar ini, maka Pendidikan Islam memusatkan perhatiannya kepada pembentukan individu Muslim agar melakukan amal sholeh dalam dirinya, yaitu dengan mengembangkan kemampuan akal sampai ketingkat kematangan dan keahlian baik dalam bidang agama, sosial maupun kauni. Dalam kalimat yang lebih tergas, tujuan utama Pendidikan Islam adalah menciptakan muslim yang shaleh.

B.   Saran
Mengharapkan muslim agar melakukan amal sholeh dalam dirinya, yaitu dengan mengembangkan kemampuan akal sampai ketingkat kematangan dan keahlian baik dalam bidang agama, sosial maupun kauni yang shaleh dan menjadi muslim yang berkompeten melaksanakan ajaran Islam, serta  memahami dan melaksanakan kewajiban-kewajibannya kepada dirinya dan yang lain dalam masyarakatnya dan berupaya terus-menerus untuk mengembangkan setiap aspek dari dirinya menuju kemajuan sebagai manusia yang beradab